ようこそ6105fanのブログへ 次は コメントをください

NEWS UPDATE Website JRFCI dipindahkan ke address yang baru yaitu http://www.geocities.jp/webjrfci dan kini hanya berbentuk webpage saja

Friday 3 April 2015

Nambo Line Is Opened!

Here we are, unmurdered station of  Nambo
Bulan April emang bulan serba baru bagi perkomuteran Jabodetabek. Jadwal baru, sistem pentarifan baru, saldo minimum baru, Klender baru, Depok baru, dan tentunya ada jalur yang baru saja dibuka.

Jalur yang gue denger dulunya adalah bakal jalur lingkar luar untuk keperluan logistik yang menghubungkan Parunpanjang (rumah gue) Citayam, Nambo dan Cikarang tapi mandek karena kurang dana ini akhirnya sempat dipakai untuk jalur KA penumpang menggunakan KRD MCW301 dengan SF 2 kereta. Namun seiring berjalannya waktu  layanan pake KRD mbah itu ditiadakan (gue gak tau kenapa) dan akhirnya bener-bener cuma dipake buat kepentingan barang terutama semen yang emang pabriknya deket situ dengan relasi Nambo-Kalimas (jauh lho ke Surabaya). Dan pada akhirnya tanggal 1 kemarin, dibuka kembali sebagai jalur untuk penumpang yang dilayani oleh Commuter Line nya KCJ. Walaupun jadwalnya baru 5 perjalanan bolak balik tapi menurut gue sangat bermanfaat mengingat disana kayaknya banyak perumahan baik komersil maupun pekerja pabrik semen.
pabrik yang menurut gue lebih mirip bangunan di film-film alien
Yap benar, baru pertama kali gue menapakkan kaki dijalur ini. Gak banyak stasiun yang dilewatin, cuma 5 yaitu Citayam, Pondok Rajeg, Cibinong, Gunung Putri, terus Nambo. Podok Rajeg dan Gunung Putri gak berenti karena bangunan stasiun yang gak siap.
Perjalanan gue kesana dimulai dengan ganti celana jeans ditoilet stasiun Cisauk karena gue gak mau pergi dengan seragam pramuka dan males buat pulang. Berbekal KCJ timetable book yang gue bikin sendiri, gue melangkahkan aki kedalam KRL tujuan Tanahabang. Sampe tanahabang, gue langsung disambut dengan KRL tujuan Nambo dengan nomor PerKa 1820, gue gak nyangka surga dunia sedekat ini. Didalem sana gue inget kalo yang lain mau ikut, alhasil gue harus turun di Manggarai dengan keadaan hujan Badai non-Syahrini. Padahal udah didalem 1820 tadi. Efek nunggu pasukan jadi turun di MRI dan bakal lanjut pake 1838. Pas gue kontak yang lain, yang satu masih ngantor, yang dua pada gabut dikampus, yang lain belom pada jalan dan rencananyajadi naik 1838 yangberangkat jam 2 lewat dari Duri. Terus gue ngapain dengan waktu selama itu? a..a..a gue ini jenius, gue beli superbubur untuk mengisi waktu. Sembari ngecharge ponsel (buburnya udah abis) akhirnya yang abis ngantor dateng jam 12 lewat. Kita lanjut ke Duri naik Espass (tumben gue mujur) dan ketemu yang abis gabut dikampus seorang (yang satu lagi masih ngampus dan ketemu di Duri) Sampe di Duri, malah ketemu PKD ngaco yang ngomong kalo KRL Nambo bakal masuk jalur 4 tapi akhirnya masuk jalur 2 abis langsir di Angke. Ya udah bolak-balik dua kali antara 2 peron 1 dan 2.

Setibanya di Citayam, kereta masuk jalur 2, dan berenti agak lama. Akhirnya, setelah 10 tahun, wessel didepan stasiun Citayam dipake buat kepentingan penumpang orang. dan akhirnya gue bisa liat 2 jalur disebelah kanan!.

Gak nyangkanya, ada banyak hal unik yang gue liat dijalur ini. Seenggaknya cukup unik untuk jalur KRL. Selain pabrik semen yang mirip bangunan di film-film alien, ada tebing, hutan, bahkan penjara.
1a
Cukup unik, disini ada hutan. kayak di DAOP 2. padahal cuma minggir dikit dari bogor
Jalur ini menurut gue masih rawan dalam hal kecelakaan darat dan penimpukan. Bahkan hari ini ada kejadian memilukan yaitu tertempernya pengendara bermotor diperlintasan, hal ini cukup wajar karena mungkin banyak orang yang gak tau kalo jalur ini udah reguler dilewatin KRL.
Stasiun pertama yang dilewatin setelah Citayam adalah Pondok Rajeg, disini gak berenti karena bangunan yang gak siap terutama peron yang ultrashort (dan emang udah ancur) Tapi uniknya, ini satu-satunya stasiun yang punya atap diperon setelah Citayam. Ada banyak viaduct yang dilewatin dan kebanyakan berjaring untuk menghindari tindakan penimpukan dan jatuhan material.

Yang paling membuat jalur ini unik adalah, ada rutan yang dilewatin , gue gak tau ini namanya rutan apa. 
Potongan bangunan rutan. Keren kaya difilm-film
Dikereta yang menuju Nambo itu, gak ada penumpang awan sejak keluar Citayam alias cuma pejaba, railfans dan media.
Di foto ini samasekali gak ada penumpang awam
Akhirnya ada yang ngantri disini

Pembukaan jalur baru ini emang suatu berita yang mengsumringahkan hati. Namun yang terjadi hari ini mungkin agak sedikit gak menyenagkan. Pertama ada pengendara motor yang merasa tampan sesaat sebelum nabrak KRL di PJL dekat stasiun Citayam. Akibatnya, skart KRL 205-66 harus dilepas karena bengkok kena motor.

Fotonya Aliga Yuda
Lalu adanya kejadian yang dialami KA 1855 losspower pas mau jalan dari Nambo, katanya sih ada sekitar 2 jam mandek disitu
Suasana pas losspower. Banyak orang tampannya. (foto: Chairul Gunawan)
Menurut salah satu rekan, Sebelumnya di Citayam terjadi gangguan wesel akibat dari KRL yang menabrak motor dan menyebabkan antrian dan kepadatan KRL di jalur Bogor - Jakarta ataupun sebaliknya sehingga dari kepadatan lalu lintas KRL di selatan tersebut jalur Citayam - Nambo tidak mendapat supply listrik yang cukup untuk menjalankan KRL.Ditambah dengan suppy listrik jalur Nambo hanya berpusat di gardu listrik yang berada di St. Citayam (oleh Tubagus Gemilang Pratama).

Semoga saja, kedepannya gak ada lagi problem-problem dijalur yang baru bangkit dari mati surinya selama 10 tahun ini. Udah ah, capek gue ngetik

2 comments:

  1. Update: Pengendara motor yang tertabrak meninggal dunia di RS

    ReplyDelete