ようこそ6105fanのブログへ 次は コメントをください

NEWS UPDATE Website JRFCI dipindahkan ke address yang baru yaitu http://www.geocities.jp/webjrfci dan kini hanya berbentuk webpage saja

Tuesday 7 January 2014

Hangat-Sejuknya DAOP 3 Cirebon

Assalamualaikum, sudah cukup lama nih saya nggak nge-post di blog yang sederhana ini.
Saya hanya ingn menceritakan tentang sebuah kota ditepi laut yang belum lama ini saya kunjungi(dari barat jauh-jauh keCN mainnya ^_^ ).
Awalnya saya di beritahu oleh seorang rekan railfans Saya bahwa ada sebuah acara di DAOP 3 Cirebon, yaitu acara bakti lintas, Oke, setelah di "restui" orangtua, saya berniat mengikuti acara tersebut. Pagi hari sebelum ke kantor saya mampir dulu ke stasiun Tanah Abang untuk membeli tiket. Akhirnya 3 lembar tiket KA 7042 Kertajaya Tambahan pun sudah ditangan.
Tanggal 27 Desember 2013, saya usahakan pulang cepat, jam 9 sampai kantor, jam 11 berangkat ke stasiun Pasar Senen (duduk doang dikantor). Saya bingung mau nai apa ke Senen, berhubung bertepatan dengan terbakarnya hokben di stasiun Gambir dan saya berpikir, "kalo naik commuter enak gak ya?, ah kayaknya naik mayasari aja deh" tercetuslah pasal baru pada komik peraturan absurd yang terfikirkan akibat kontroversi hati penyebab konspirasi kemakmuran karena umur saya 16 my age (ancukk @@ apaan tu) yang berbunyi
Naiklah mayasari bhakti jika ada kebakaran di stasiun
Rp. 3000 Saya keluarkan untuk ongkos bus dari Tanah Abang ke PasarSenen.
Cukup lama saya menungu 2 orang rekan saya hingga 3 menit sebelum keberangkatan KA mereka baru datang dan boarding (greget cukk)
Di atas KA, lumayan tidak bosan karena sedikit mengobrol dan bercanda. Sampai Jatibarang rekan saya ada yang jingkrak jingkrakan kegirangan.
Kami turun di stasiun Cirebon Prujakan sekitar jam 4 sore (tepat jadwal, tanpa susulan tanpa BLB) sudah terasa kesejukan suasana kota ini. Kami mulaibergerak menuju PJL 204, Ramah sekali petgas PJLnya, saya yang baru kenal saja sudah merasa nyaman. rekan saya pergi kerumah KS Stasiun Sindang Laut untuk menitipkan barang-barang dan pacarnya. Sedangkan saya menunggu di PJL.
Selama di PJL, hari hujan, saya mengobrol dengan petugas PJL, pak Irfan namanya, ramah sekali orangnya. Santai mengobrol, rekan saya tiba membawa lumpia khas cirebon. Lumpia ini seperti risoles goreng dan dimakan dengan bumbu kacang.
Malam tiba dan kami diijinkan untuk menginap di PJL 204. Walaupun terasa cape,namun kami mulai tidur jam 3 pagi karena keasikan ngobrol.
Esok harinya, setelah bersiap-siap, kami memulai kegiatan bakti lintas.
Bakti Lintas DAOP 3 Cirebon
DImulai dari berkumpul untuk briefing dll,lalu membersihkan lingkungan stasiun Cirebon Kejaksan, membersihan boulevard stasiun Cirebon yang belom diresmikan, hingga kedalam stasiun, lintas stasiun hingga perlintasan yang terletak di masing-masing ujung stasiun. Kami juga sempat membagikan dan menempelkan stiker tentang bahaya menembus perlintasan Kereta api. Kebanyakan kami menempelnya ke angkutan kota (supirnya gk banya omong, biasanya langsung bilang "tuh di belakang") Kami sempat membagikannya ke
mobil-mobil pribadi namun banya yang menolak. Terbukti supir-supir angkot di cirebon berbeda dengan supirangkot jakarta yang suka bikin kesal. Jam makan siang tiba. Seteah makan siang, diluar dugaan kami pak Imam (salah satu pegawai disana) mengiinkan kami untuk mengunjungi dipo lokomotif cirebon. Sungguh satu pengalaman bagi saya bisa
Mbah Jengki, CC 200 15
berjumpa dengan lokomotif CC200 yang terparkir dipojok dipo. Diluar jadwal, event cuci lokomotifpun kami lakukan. Memang baik dan ramah pegawai disini.
Satu lagi kegiatan kami, foto-foto!mulai dari di depan monumen lokomotif, dalam stasiun, hingga didepan papan nama stasiun kami berfoto.
Selesai berkegiatan, kami menginap di rumah KS stasiun Sindanglaut. Ramah sekali orangnya. Selama dirumah beliau juga kami sempat mengobrol dengan RF disana. Saya pun ternyamankan dengan keramahan mereka. bahkan kami sempat melempar ledekan-ledekan padahal baru saja kenal. Pokoknya RF disana familiar dengan kata friendship.
Esok harinya, kami pergi merasakan sejuknya alam cirebon, tempat yang kami kunjungi adalah Pantai Kejawanan. Suasana disana membuat saya merasa kerasan tinggal disini. Sejuknya terpaan angin laut utara hingga membuat saya mengantuk. Laut pantainya dangkal, airnya berwarna coklat bening (seperti pantai ancol) dasarnya agak berlumpur dan bercampur pasir. Tempat ini saya rekomendasikan cocok untuk menghabiskan waktu sore.
Saya diPantai Kejawana Cirebon
Menjelang malam, saya pergi ke "penginapan" saya selanjutnya yaitu stasiun Sindanglaut. Naik angkot GM/03 dilanjut dengan naik Elf sampailah kami ke tujuan. Suasana sejuk masih terasa disana. Stasiun kelas
3 ini beroprasi untuk melayani silang/susul kereta yang bertempat di kecamatan Lemah Abang, cirebon. Paling mengesankan saya bisa mendengar suara PPKA disana yang seperti Rhoma Irama. PPKA tersebut bernama Pak Jhoni. Cukup ramah orangnya namun saya tidak sempat mengobrol dengan beliau. Karena asyik mengobrol dan melihat KA kami mulai tidur jam 3 pagi.
Esok harinya, saya pun bersiap untuk pulang. Berat rasanya melepas Kota Cirebon ini. mungkin saya akan merindukan suasana seperti yang saya alami di sini.
Saya rasa tidak salah menjadikan cirebon sebagai kota kesayangan kedua setelah kampung halaman saya.
"Hangat"nya keramahan warganya serta "Sejuk"nya suasana kota pinggir laut ini akan membuat saya selalu merindukannya.
Sampai Jumpa Cirebon...